HENTIKAN KEKERASAN PADA ANAK
Wednesday, March 20, 2019
Add Comment
Keduanya menjadi penyumbang terbesar terjadinya kekerasan, karena ditempat-tempat inilah anak lebih banyak menghabiskan waktu. Dahulu ada pepatah umum, diujung rotan ada emas sehingga membuat pelaku kekerasan pada anak, seolah berlindung dibalik jenis peribahasa ini.Sekarang yang berlaku diujung rotan bukan ada emas, tetapi jeruji besi menantimu. Hal ini sebagai bentuk dari konsekuensi, jika kekerasan dijadikan senjata utama dalam mendidik anak.
Sekarang kita berada ditahun 2019, dan terhitung sejak bulan Januari hingga Ferbuari Komisi Perlindungan Anak menerima 24 laporan kekerasan dari bidang pendidikan dengan korban atau pelakunya adalah anak - anak.Penulis meyakini pelaporan ini hanya fenomena gunung es, karena masih banyak anak korban kekerasan yang belum terdata dan mendapatkan perhatian kita bersama.
Komisi Perlindungan Anak melalui Komisioner bidang pendidikan Retno Listyarti mendorong pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dan Kemenag untuk mempercepat pelaksanaan Program Sekolah Ramah Anak (SRA). Persoalan melindungi anak dari kekerasan bukan hanya tugas KPAI dan lembaga terkait, namun juga tugas setiap masyarakat indonesia.
BENTUK KEKERASAN PADA ANAK
Mungkin kita melihat bentuk kekerasan pada anak hanya sebatas kekerasan fisik, akan tetapi kekerasan pada anak memiliki bentuk - bentuk lain yang tidak kalah tragisnya bila itu menimpah mereka.
- Kekerasan Sosial. Kekerasan ini menekankan pada tindakan menelantarkan dan memanfaatkan anak untuk kepentingan bagi pribadi atau kelompok dan merugikan anak secara fisik maupun psikis. Pada kondisi anak ditelantarkan,hak mereka mendapatkan perhatian selama masa tumbuh kembangnya diabaikan. Menjadikan anak sebagai pengemis untuk memenuhi hasrat kebutuhan hidup orang tua adalah salah satu contoh kasus kekerasan sosial terhadap anak.
- Kekerasan Psikis. Ketika kita mengeluarkan kata - kata kotor terhadap anak, mengacam,atau memalukan anak didepan orang banyak merupakan contoh dari kekerasan psikis. Anak akan merasa tidak nyaman dan batinnya akan terluka.
- Kekerasan Fisik.Tindakan kekerasan ini akan mengakibatkan luka fisik karena anak mengalami pemukulan, siksaan dan ada unsur disengaja oleh pelakunya.Kekerasan fisik juga dapat dilihat dalam tindakan menampar,menendang, menginjak, mencubit yang akan menyebabkan memar, patah tulang dan lain sebagainya. Tindakan kekerasan fisik pada anak,dibanyak kasus berujung kehilangan nyawa.
- Kekerasan Seksual. Kekerasan ini adalah pemaksaan terhadap anak untuk melakukan hubungan seksual secara tidak wajar atau tidak disukai untuk tujuan tertentu misalnya pemerkosaan terhadap anak.
Sangat sedih melihat situasi akhir - akhir ini, banyak terjadi kekerasan terhadap anak. Dari sudut pandang ilmu psikologi diketahui bahwa kekerasan terhadap anak akan menyebabkan kekurangan kasih sayang dari orangtuanya. Secara permanen anak korban kekerasan jika tidak mendapatkan bantuan profesional akan mengalami kerusakan emosi dalam bentuk mimpi buruk berulang - ulang, cemas, agresi, malu, dan depresi. Anak-anak korban kekerasan juga memiliki peluang mengalami gangguan jiwa dan melakukan bunuh diri.
Akhir dari tulisan ini, mari satukan tekad sebagai pribadi beriman, orang tua bagi buah hati kita masing - masing untuk bersama - sama bersuara hentikan kekerasan pada anak!
0 Response to "HENTIKAN KEKERASAN PADA ANAK"
Post a Comment