Renungan Psikologi: Berdamai Dengan Penderita Skizofrenia

   
Berdamai Dengan Skizofrenia
Ketika harus keluar dari asrama dan hidup indekost, kisah persahabatan penulis dengan seorang pria penderita Skizofrenia dimulai.Sebagai siswa sekolah menegah atas, dikala itu pengetahuan penulis tentang Skizofrenia sangat minim.Sebut saja teman penulis itu bernama Jono.Penulis indekost dirumah orang tua Jono selama 3 bulan terhitung sejak keluar asrama. Awal pertemuan dengan Jono diperkenalkan oleh bapak kost dan seketika itu kami langsung "akrab" karena hobi yang sama (merokok dan bernyanyi). Sebungkus rokok selalu menyertai kami saat bercengkarama, walaupun ketika terjadi pembicaan antara kami berdua banyak hal yang penulis tidak pahami saat itu. Jono sering berbica aneh dan membingungkan penulis sebagai lawan bicaranya. 

Masih terlintas dalam ingatan, suatu ketika Jono mengatakan pada penulis bahwa dirinya mendengar suara aneh dalam kamarnya yang selalu mengajaknya bicara. Dilain hari Jono juga mengatakan pada penulis bahwa dirinya melihat sosok nenek tua dikamarnya. Penulis mencoba memastikan sosok nenek yang dimaksud, namun ternyata tidak ada. Disini penulis menyadari ada salah dalam diri Jono. Pada kesempatan lain penulis memberanikan diri bertanya pada kedua orang tua Jono tentang apa yang terjadi dengan anak mereka. Penjelasan  kedua orang tua Jono lebih mengarah kepada hal-hal supranatural perihal apa yang terjadi pada anak mereka.Penulis tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang dikatakan, dan dilain pihak lebih memilih untuk bersikap apa adanya menghadapi Jono.

Singkat cerita selama indekost ditempat itu, ada tanda tanya besar pada diri penulis tentang kondisi Jono. Hal itu pada akhirnya memotivasi penulis untuk memilih jurusan psikologi ketika menempuh pendidikan dijenjang strata satu.Dimasyarakat kita penderita Skizofrenia sering dipinggirkan dari kehidupan sosial.Mari sejenak kita belajar dari film A Beautyful Mind dimana dukungan sosial keluarga memiliki andil besar dalam membantu Jhon Nash berjuang melawan Skizofrenia.Memang membutuhkan kesabaran untuk menghadapi penderita Skizofrenia dan hal itu telah dibuktikan oleh Alicia Larde sebagai istri dari Jhon Nash. Kita bisa belajar dari ketabahan dan kesabaran nyonya Alicia di film ini.

Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat, dan ditandai dengan gangguan pada pikiran, emosi, dan perilaku.masing - masing penderita Skizofrenia menunjukan gejala yang berbeda- beda.Skizofrenia terkadang muncul pada masa kanak - kanak, dan lebih sering dimasa remaja akhir atau dewasa awal.Telah banyak artikel yang menulis tentang ciri - ciri Skizofrenia.Pembaca yang budiman bisa menelusuri berbagai artikel tersebut secara mandiri.

Pada akhirnya kita bisa bersama membantu penderita Skizofrenia dengan memahami keberadaan dan berupaya secara medis menolong  mereka.Tidak ada kata terlambat untuk membantu seseorang dengan Skizofrenia, karena dibalik  rencana Tuhan pada mereka ada berkat yang diberikan bila kita membuka mata dan telinga serta menerima keberadaan mereka.Semoga tulisan renungan psikologi :berdamai dengan penderita skizofrenia  ini dapat berguna. terima kasih.

0 Response to "Renungan Psikologi: Berdamai Dengan Penderita Skizofrenia"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel